Menggerakkan ekonomi keluarga yang berkembang, PNM Mekaar (PNM) meningkatkan layanan permodalan yang difokuskan pada pemilik usaha aktif, termasuk para istri pekerja BUMN.
Sejauh ini, program PNM Mekaar telah mendanai lebih dari 150.000 ibu di Banyuwangi, Jawa Timur.
Hal ini dapat mendorong peningkatan jumlah perempuan mandiri di Indonesia.
Hal itu disampaikan Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulinga dalam kegiatan BUMN bersama keluarga pekerja di Banyuwangi, Kamis (2/9/2023).
Lebih dari 350 keluarga pekerja dari Perkebunan Nusantara XII, ASDP, Pelindo dan Angkasa Pura II mengikuti kegiatan tersebut.
Pada Jumat (2/10/20203), Arya mengatakan, “Ibu-ibu yang ingin memulai atau mengembangkan usaha bisa mendapatkan pinjaman modal sebesar Rp 1 juta – Rp 4 juta tanpa jaminan dari program Makar”, kata Arya dikutip.
“Seperti membuka pekerjaan baru untuk ibumu. Kamu bisa membuat kue, membuka toko kelontong, dan sebagainya. Sekarang ibumu bisa membantu suaminya secara mandiri.”
PNM Mekaar adalah layanan permodalan berbasis kelompok bagi perempuan kurang mampu yang merupakan pengusaha kecil yang ingin memulai atau mengembangkan usaha.
Program ini merupakan salah satu pilar perekonomian Indonesia karena lapisan terbawah menyediakan dana untuk menjalankan atau memulai usaha.
Program ini tidak memerlukan agunan seperti jasa permodalan lainnya dan permodalan yang diberikan menggunakan sistem tanggung jawab bersama.
“Semua yang saya lakukan untuk pemasaran, misalnya saya taruh di kios-kios kecil di sekitar tempat tinggal saya,” ujarnya.
Angka koherensi PNM mendukung perekonomian per 31 Januari 2023. PNM menyalurkan dana sebesar T IDR 208,35 kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 14.128.133 juta nasabah.
PNM saat ini memiliki 3.551 kantor layanan PNM Mekaar dan 705 kantor layanan PNM ULaMM di seluruh Indonesia, melayani UKM di 34 provinsi, 513 provinsi/kota, dan 6.657 kabupaten.